Pages

Wednesday, April 13, 2011

Malu bertanya Malu2in

Masih inget nggak pertama kalinya kalian mencoba naek pesawat sebagai alat transportasi antar kota, pulau, bahkan negara....???
Pengalaman pertamaku naek pesawat adalah dari Juanda ke Bali saat ada acara tour wisata keluarga yang diadakan kantornya bapakku, aku masih inget banget waktu itu aku udh duduk di bangku kuliah semester 4 atau  5.

Yah meskipun exiting banget dan takut malu2in tapi perjalanan hari itu bisa aku lalui dengan mudah dan penuh percaya diri (berlagak udah pernah naek pesawat sebelumnya) xixixixi.....
jadi meskipun bingung apa sie yang dimaksud dengan "boarding pass" atau "check in" atau musti gimana kalau waktunya naek ke pesawat, aku bertahan untuk sok tau dan memberitahukan harus begini begitu ke semua anggota keluargaku yang ikut waktu itu.

Hehehe betapa hebatnya rasa malu jika dikelola dengan baik, benar2 bisa meningkatkan kadar percaya diri sampai setinggi itu bahkan sampai berlebihan.Gladly, gak ada kejadian yang benar2 memalukan yang terjadi pada  waktu itu, meskipun saat kembali ke Malang aku menceritakan betapa serunya naek pesawat, betapa enaknya  naek pesawat dll ke semua orang yang aku temui dalam sebulanan itu.
Alhasil beberapa dari mereka bilang kalau aku sombong dan beberapa dari mereka menganggapku berlebihan....hahahhaa welll maklum semangat show offku sangat tinggi waktu itu :p

Tapi saat aku harus berangkat ke Amsterdam karena ada tawaran (dalam lingkup kerjaan), baru kali ini lah aku tahu apa arti kata "Malu bertanya Sesat Dijalan" bahkan tag line "Malu bertanya Malah Malu2in" pun akhirnya aku alami.Hufffff..........!!!

Penerbangan International pertama kalinya, dalam pikiranku kabinnya akan sama saja dengan kabin pesawat untuk penerbangan lokal. Maklum lah kesempatan menaiki pesawat lokal saja sudah sangat sedikit apalagi naek pesawat untuk penerbangan Internasional, membayangkan saja masih sulit apalagi benar2 ada di dalamnya.

Sama dengan semua prosedur awak pesawat, pertama saat check in kita harus melalui sebuah pintu elektronik yang biasa kita lihat saat kita memasuki Mall, petugas bandara membawa sebuah tongkat pendeteksi logam yang biasanya akan berbunyi "nguing...nguing" jika ada logam yang menempel di tubuh kita.

Just like usual, handphone jam tangan, aksesoris apapun diletakkan di kotak kecil yang disediakan sebelum melalui pintu elektronik tersebut dan tas bawaan kita akan discan. Pengalaman pertama kalinya ikut dalam penerbangan internasional, aku hanya berdua dengan temanku yang kebetulan juga baru belum pernah ikut penerbangan internasional. Dengan minimnya pengetahuan dan kemalasanku untuk mencari informasi, aku tidak tahu bahwa ternyata ada beberapa charge dan larangan2 yang baru kali itu aku tau.

Ternyata selain harus mempunyai kartu NPWP yang sudah dibuat minimal 3 hari sebelum keberangkatan untuk menghindari biaya fiskal, ternyata airport tax untuk penerbangan internasional sebesar Rp. 150.000,- dan bukan Rp. 40.000,- (airport tax penerbangan lokal) seperti yang biasanya kita bayar di bandara sebelum menuju ke pintu keberangkatan. Shock sie tapi untungnya ada mesin ATM di ruang "Check In"....setelah itu dengan pede nya menuju ke loket petugas imigrasi untuk pengurusan biaya fiskal daaaaan ternyata nomor NPWP beserta data2ku belum masuk ke komputer petugas di bandara.

Double Shock!!!! masak aku musti bayar Rp. 2.500.000,- cuman gara2 data2ku belum masuk....udh stress aja aku waktu itu...
Akhirnya setelah sedikit merayu-rayu bapak2 petugas itu, nomer NPWP ku mereka catat dan aku dibolehkan pergi dengan pesan "Makanya mbak kalau mau melakukan perjalanan NPWPnya diurus minimal 3hari sebelumnya, karena biasanya data2nya baru dimasukkan setelah 2 atau 3 hari pembuatan"
Dalam hatiku, "Meneketehek Pak....wong baru kali ini juga ngurus NPWP buat menghindari fiskal :p"
Aku jawab aja "Siaaapppp Pak....!!! gak akan terulang lagi...."

Berlalulah aku dan temanku menuju ke Gate keberangkatan, oh ya waktu itu kita terbang dengan Emirates Airlines dengan penerbangan jam 23.30 WIB yang kena delay sampai jam 01.30 WIB.
Ternyata apapun jika sudah memasuki wilayah Indonesia juga pasti kena imbas jam karet yah...bahkan pesawat aja pake sistem jam karet juga :p

Sebelum masuk ke ruang tunggu keberangkatan pesawat, kita musti ngelewatin pintu elektronis lagi dan tas bawaan kita di scan sekali lagi. Tapi kali ini ada yang berbeda, aku disuruh membuka tasku karena ada benda2 terlarang yang gak boleh dibawa ke kabin.

Tempat Sampahnya
Shooooccck sampe pucet dan keringat dingin.....aku bukalah tasku...dan si bapak menyuruh mengeluarkan botol shampoo, botol cologne, botol sabun keluar dari tasku. Aku masih belum tau sebabnya sampai si bapak2 itu memeriksa botol2 itu dan menunjukkan jarinya ke sebuah papan yang ada 4 kotak dengan tulisan "yes" dan "no" di beberapa gambar itu. Ternyata botol berisi cairan volume nya tidak boleh melebihi 75 ml, sebelum aku membela diri si bapak disana sudah melemparkan botol2 itu ke tempat sampah.

Papan Larangan
Speechlesss....tanganku terangkat hampa ingin memprotesnya tapi mulutku tidak mengeluarkan suara apapun..hanya kata2 "eeehhh....lhooo....yaahhh...." dan aku berlalu melewati bapak2 itu menuju tempat duduk yang terdekat.
Shampooo botol besar yang barusan aku beli, Cologne yang baru terpakai 1/4 nya, dan sabun cair yang baru aku beli...dalam sekejap masuk ke tong sampah besar beserta barang2 dari penumpang lainnya berupa botol2 cairan, gunting, pemotong kuku, dll.
"Rellaaaa relaaa relaaaa aku relaaakaaaan....hiks.....hiks...."

Akhirnya setelah adegan tragis aku berpisah dengan perlengkapan mandiku yang berarti kemungkinan besar besok pagi aku entah bisa mandi atau tidak...aku dan temanku menuju ke ruang tunggu keberangkatan.
Disana petugas dari maskapai penerbangan membagi2kan kue dan minuman sebagai ganti rugi karena terjadinya delay.

Yah paling nggak malam itu masih bisa dapet kue dan minuman gratis sekalian cuci mata pake pemandangan bule2 yang ada di ruang tunggu keberangkatan.....lumayanlah jadi obat shock dan anti kantuk malam itu :p

Jam sudah menunjukkan waktu 01.15 WIB dan kelopak mataku yang sudah tak sabar ingin segera menutup galerynya, terdengar panggilan merdu mbak2 petugas bandara yang meminta kita untuk menuju ke pesawat berdasarkan kode huruf tempat duduk kita...dimulai dari kode huruf A (sepertinya penumpang eksekutif) sampai entah huruf apa yang jelas aku masuk bersama2 dengan penumpang dengan kode huruf  D, E, F.
Begitu masuk, aku langsung gak jadi mengantuk karena seumur-umur baru kali ini aku liat pesawat seluas dan sebesar itu, bahkan aku baru kali itu tau bahwa ada pesawat yang mempunyai 3 bagian ruang...ruang depan paling dekat dengan pilot (kelas eksekutif atau VIP karena bentuk kursinya berbeda), bagian tengah dan bagian belakang yang muat banyak kursi dan pastinya bagian tengah dan belakang ini adalah kelas ekonomi.

Meskipun begitu dalam hati  aku bersyukur punya kesempatan bisa ke Luar Negeri, Eropa lagi....dengan harga tiket pesawat pulang - pergi yang katanya maskapainya lagi promo sebesar Rp. 9,5 juta/orang/pp (tapi emang katanya org2 termasuk murah)  belum lagi harus berjuang keras agar visa bisa diapprove oleh orang kedutaan dan ngurus paspor di Jakarta yang meskipun udah pake calo masih aja ribet minta ampun dan kejadian2 kecil seperti urusan NPWP serta airport tax ditambah musti merelakan botol shampoo, cologne, sabun cair untuk dibuang. Bagiku semua kejadian itu semua gak bikin aku kehilangan excitementku buat menikmati perjalanan ini.

Kebetulan aku duduk cuman berdua dengan temanku di kursi untuk 3 orang, bikin aku dan temanku merasa lebih leluasa. Kita duduk dan bersiap2 untuk lepas landas, setelah pesawat lepas landas pramugari berkeliling untuk menanyakan apakah kita mau snack malam atau tidak...bodohnya kita atau pendengaran kita yang kurang, karena kita nggak ngerti si mbak pramugari tadi ngomong apa kita berdua menjawab "No...thanks"
begitulah kalau nggak dengar tapi gengsi buat tanya lagi akhirnya malam itu perut kita berdua bernyanyi2  cukup lama. hufff

Setelah adegan yang bikin perut kita keroncongan dan dangdutan, kita siap2 mau tidur...mulailah kita buka selimut, ngeset tempat duduk biar enak buat tidur, pasang bantal di kepala, naaah terakhir kita berdua pengen mencoba menyetel musik atau film (setiap tempat duduk dilengkapi LCD dan player mini yang menempel di bagian belakangnya). Namanya juga baru pertama kali jadi semua...semuanya pengen dicoba hehee...masalahnya tuh LCD bisa munculin gambar tapi gak muncul suaranya akhirnya kita tau bahwa buat ngedengerinnya harus pake headset.


Pasti pada mikir...ya wes tho langsung dicolokin aja ke playernya trus pasang deeh di kepala tuh headset...
hahahhaaaa....pada umumnya sie mikirnya pasti dicolokin diplayernya yang biasanya lubang untuk headsetnya pastinya ada di dekat LCD.....

Kalau kalian mikir begitu brarti kalian sama denganku dan temanku......and you are all wrong..tetottt tetooottt!! di player dan LCD yang menempel di bagian belakang kursi itu gak ada yang cocok dengan colokannya si headset. Aku coba cari, meraba, utak atik....tetep aja nggak nemu colokan yang cocok...hufffffffffftttt rasanya kayak nyari jodoh dee (nah lhoo apa hubungannya coba... :p) sampe bikin frustrasi pokoknya. Tapi dasarnya aku keras kepala, temenku udh nyerah duluan dan bilang udah wes tidur aja dulu besok klo udh terang kita liat penumpang lain nyolokin tuh kabel dimana, aku jawab aja "Ehmm bentar deeh masak aku kalah sama colokan beginian...aku coba cari dee 10 menit lagi"

10 menit yang entah bagaimana berubah jadi 100 menit sampai akhirnya saat aku mau menyerah ada pramugari yang menanyakan dan menawarkan bantuan, aku masih kekeh aja bilang "No..its okay" tambah senyum berlalulah si mbak pramugari itu...
Kira2 nggak lama kemudian aku sudah kesel banget sama tuh headset sampai2 aku pasang headsetnya di kepala tanpa aku colokin sambil ngeliat LCD didepanku muterin film pilihanku.
Entah darimana pramugari yang tadi itu datang lagi dan langsung memberitahukan bahwa colokan headset ada di bagian depan pegangan kursi bagian kanan, aku kaget, malu, dan cuman bisa tersenyum trus bilang "Owh thank you Miss"

Setelah pramugari itu berlalu, diseberang tempat dudukku ada bule yang tersenyum..ehmm lebih tepatnya sie tertawa melihat tingkahku, karena pada saat itu juga aku lihat pramugari yang memberitahuku barusan tertawa sama seperti si bule itu...hedeeeeeh maluuunya aku ternyata si bule tadi ngasih tau mbak pramugari kalo aku dari satu setengah jam yang lalu sibuk nyari colokan.

Aku cuman bisa membalas senyum dan mengangguk sambil berucap tanpa suara "Thank You" dan pipiku udah nggak tau semerah apa karena malu. Duuuh pastinya tuh bule ngeliat aku saking kesel nya nyolok2 LCD yang gak ada lubangnya dengan colokan headsetku...

Aaaaaaahhh moga2 besok pas transit aku gak ketemu ma tuh bule lagiii...berharap banget begitu deee...karena aku bakalan nggak sanggup nahan malu klo duduk deketan dengan orang itu lagi. hahhahaa.... (sayangnya si bule udah bapak2, kalo nggak udh aku ajak kenalan dee :p )

4 comments:

denymon said...

Pengalaman yang seru nih, nice share....

Gundul said...

takut ah naik pesawatnya....!

blugblug said...

@denymon : suwun mas deny komennya hehhee ojok ngisin2i koyok aku yaaa

@gundul : xixixii kalo ke amterdam naek becak kapan nyampe nya :p

Panjul said...

Mantaf, tulis terusss yaaaa